Monday, August 20, 2018

Berkebun Untuk kesehatan Mental dan Jiwa

Dalam menjalankan aktifitas sehari-hari tak jarang bagi kita merasa capek dan jenuh dengan rutinitas, menjalankan rutinitas yang sama dari waktu ke waktu membuat secara tidak sengaja mengganggu kesehatan mental kita. Setelahnya kita juga lupa mengkonsumsi makanan sehat, padahal demi kelancaran beraktifitas kita harus tetap terjaga dan bugar. Tapi kali ini kita akan bahas aktivitas yang dapat membangun kesehatan mental salah satunya berkebun. Banyak dari kita sudah melupakan aktifitas berkebun dan cenderung memegang getget masing-masing. Padahal melalui aktifitas ini kita bisa memperoleh penghasilan kecil, dan sebagainya.

Saat berkebun tentu membuat tubuh lebih banyak bergerak. Mulai dari menggali tanah, memotong rumput, memangkas tanaman, merapikan pot, menanam bunga dan tanaman, memberi pupuk, menyiram tanaman, dan lainnya. Dari kegiatan tersebut tanpa Ibu sadari ternyata tubuh sedang melakukan pembakaran kalori. Menurut Center for Disease Control and Prevention, saat berkebun Ibu dapat membakar hingga 330 kalori dalam satu jam. Jumlah tersebut lebih dari mengangkat beban untuk waktu yang sama.Tak hanya itu dengan aktif bergerak saat berkebun, tentu akan membuat tubuh semakin bugar dan sirkulasi darah menjadi lebih lancar, sehingga Ibu juga dapat terhindar dari risiko penyakit jantung, stroke, hingga diabetes. Seperti kata pepatah orang bijak, “men sana in korporesano”, yang artinya di dalam tubuh yang sehat tersimpan jiwa yang sehat pula”. Berkebun juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh dan pikiran.

Apalagi bagi orang-orang yang kesehariannya selalu berkutat pada pekerjaan di dalam ruangan. Bahkan jarang bersentuhan dengan matahari, karena berangkat kerja sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari terbenam. Akibatnya, pikiran menjadi penat dan mudah mengalami stres. Menurut Anna Ranieri, PhD., seorang psikolog yang menangani konsultasi karir, berkebun bukan hanya sekedar aktifitas fisik. Interaksi dengan alam juga merupakan interaksi jiwa. Tanaman mengeluarkan oksigen yang segar dan dihirup oleh tubuh, oksigen baik tersebut lah yang dapat menurunkan tingkat stres.

Christoper Lowry, asisten profesor fisiologi integratif University of Colorado, Boulder, Norwegia, juga menjelaskan bahwa ketika menggali tanah saat berkebun, seseorang dapat terkena bakteri yang disebut Mycobacterium vaccae. Ini bukanlah bakteri yang berbahaya, justru ternyata bakteri ini dapat meningkatkan pelepasan dan metabolisme serotonin di otak. Serotonin mengontrol aktivitas fisik tubuh dan suasana hati. Jadi, bakteri ini secara tidak langsung membantu mengurangi beberapa masalah depresi.
Tak hanya itu saja, berinteraksi dengan alam melalui berkebun juga dapat mendorong produksi hormon endorfin, yakni senyawa kimia yang membuat seseorang merasa senang. Dengan berkebun, Ibu akan merasa diri menjadi lebih baik, lebih fokus, dan meningkatkan mood serta lebih semangat dalam menjalani kegiatan apapun.
Anda bisa memulai berkebun dengan menanam tanaman atau buah-buahan ringan seperti cabai, ketimun, kangkung, sawi dan lain-lain, yang tentunya tidak akan memakan begitu banyak tempat. Anda bisa membuat hidroponik dan lain-lain supaya bisa mengatasi lahan yang sempit. Pelajari cara berkebun yang benar seperti bagaiman mengatasi hama, bagaimana supaya tanaman dan buah bisa baik, dan lain-lain.


EmoticonEmoticon